Selasa, 31 Oktober 2017

Sejarah Peta di Indonesia

Sesungguhnya, budaya peta pada masyarakat di Indonesia relatif jauh ketinggalan dibandingkan dengan budaya peta di Jepang. Padahal, tradisi peta sudah dikenal di Indonesia sejak periode abad ke-14 dan ke-15. Sejak akhir abad ke-15, peta sudah mulai dicetak di Eropa dan dapat dikatakan bahwa penerbit dan ilmuwan Eropa mendominasi pembuatan peta sampai awal abad ke-20, ketika pelukisan dunia mulai dilakukan. 


Buku Early Mapping of Southeast Asia karya Thomas Suarez (1999) mencerminkan bagaimana kebanyakan penyajian peta dunia yang melukiskan dunia menurut pandangan orang Eropa. Buku ini tidak menyebutkan satu pun kartografer (orang yang bergerak di bidang pembuatan peta) di luar negara Eropa sebagai orang yang juga membuat peta dari suatu negara.

Skala

Hasil gambar untuk pengertian skala pada peta
Skala peta, dapat diartikan sebagai perbandingan (rasio) antara jarak dua titik pada peta dan jarak sesungguhnya kedua titik tersebut di permukaan bumi atau di lapangan, dan pada satuan yang sama. Skala peta adalah informasi yang mutlak harus dicantumkan agar pemakai dapat mengukur jarak sesungguhnya pada peta. Misalnya peta skala 1:250.000 artinya jarak 1 cm di peta sama dengan jarak 250.000 cm di lapangan (jarak horizontal). Skala pada peta dapat ditulis dengan dua cara yaitu dengan cara menulis skala angka atau skala garis, tentang macam-macam skala peta ini akan dibahas terpisah pada postingan yang lain.
Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya. 
Sedangkan Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.
Secara Umum Pengertian Skala Peta adalah angka dengan perbandingan jarak peta dengan jarak yang sebenarnya. Skala Peta tidak hanya menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak yang ada di lapangan. Seperti untuk mengukur jarak di lapangan atau menghitung luas suatu areal, tetapi dengan menunjukkan ketelitian geometris dan detail dari unsur dan informasi yang disajikan. Semakin besar suatu skala peta, maka semakin teliti dan detair unsur informasi yang disajikan, begitu pun sebaliknya.  

Senin, 30 Oktober 2017

Syarat-syarat dan Komponen Pada Peta

Syarat Peta 

1. Conform
Conform ialah sebuah bentuk peta yang di gambar harus sebangun dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.

2. Equidistance
Equidistance ialah suatu jarak di peta yang dikalikan dengan skalanya dan harus sama dengan jarak yang sebenarnya di lapangan.

3. Equivalent
Equivalent ialah suatu daerah atau bidang yang digambar di peta setelah itu diperhitungkan dengan skalanya harus sama dengan keadaan yang sebenarnya.

 

Komponen Peta

1. Judul peta
Judul peta ini untuk memberikan sebuah informasi yang digambarkan serta tempat pengambilan data tersebut.

2. Skala peta
Skala peta ialah sebuah angka yang menunjukkan perbandingan jarak antara peta dan jarak yang sesungguhnya, skala peta terbagi lagi menjadi dua , yakni:
  • Skala angka ialah sebuah skala yang menggunakan perbandingan angka.
  • Skala garis ialah sebuah skala yang menggunakan gambar garis untuk menunjukkan suatu perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya di bumi.
3. Garis astronomi
Garis astronomi ialah suatu bidang garis yang terdiri dari suatu garis lintang dan bujur yang mewakili ukuran derajat, menit, dan detik. Garis astronomi ini mencerminkan letak absolut suatu tempat.

4. Arah / tanda orientasi
Arah atau Tanda orientasi ini dicantumkan untuk mengetahui suatu orientasi peta, yang sehingga pembaca bisa mengetahui arah tempat yang dipetakan.

5. Legenda / keterangan
Legenda ialah sebuah keterangan dari tanda yang terdapat pada peta agar sih pembaca lebih mudah untuk memahami isi peta.

Rabu, 18 Oktober 2017

Sejarah Peta





Peta pertama kali ditemukan pada abad  2500 SM oleh bangsa Babilonia, bangsa ini Bangsa ini membuat peta dunia dalam bentuk lempengan yang terbuat dari tanah liat. Seni dan ilmu pengetahuan tentang pembuatan peta di jaman ini memang cukup berkembang pesat. Hal itu didorong oleh teori yang dikemukakan oleh salah seorang pemikir Yunani Kuno, Aristoteles, yang mengatakan bahwa bumi itu bulat. Pemikiran Aristoteles tersebut disetujui oleh banyak ahli dan pemikir lain. Memang saat itu tidak ada yang berhasil membuktikan teori bumi bulat dengan melakukan perjalanan mengelilingi bumi, tetapi sangat sedikit orang Yunani kuno yang meragukan teori tersebut.



Pada tahun 165 SM ilmu pembuatan peta semakin memperlihatkan perkembangan yang mengagumkan. Hal tersebut berkat jasa seorang ahli bernama Ptolemaeous, yang berhasil menciptakan sebuah peta dunia dengan membagi Garis Lintang (Latitude) sekitar 60 derajat Lintang Utara (N) sampai dengan 30 derajat Lintang Selatan (S). Salah satu karya terbesar Ptolemaeous yang disebut Geographike Hyphygesis telah menjadi rujukan ilmu Geografi yang mendunia.. Jadi pada abad tersebut peta dibuat atau dilukis untuk pertama kalinya dengan media dinding goa atau di kulit hewan sebagai media sebelum kertas ditemukan. 



Sumber; http://www.101dunia.com/2017/05/sejarah-peta-dunia-dari-jaman-kuno-hingga-modern.html

Peta Tematik

Peta Tematik Kita semua mengetahui tentang pengertian peta, yakni sebagai sebuah gambaran datar mengenai permukaan Bumi yang dituangk...